WAKATOBI || kilatnusantara.com
Kepala bidang olahraga Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) kabupaten Wakatobi Salih Boy menyebut Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) seperti organisasi pengemis.
Dimana sebelumnya dalam diskusi di group WhatsApp Frm Pembangunan Masyarakat Wakatobi, salah seorang pengurus HIPMI Wakatobi Dariono meminta, agar pihaknya di berikan ruang oleh Pemda Wakatobi untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Apa lagi menurutnya, ada program di Dispora Wakatobi tentang pemuda wirausaha. “Kami di HIPMI pernah menghadap untuk berkaloborasi tapi ruangnya kan di tutup.” Ungkap Dariono
Namum sayangnya peryataan tersebut di balas oleh Saleh Boy dengan kata-kata tak senonoh dengan menyebut HIPMI seperti organisasi pengemis.
“Ruang apa lagi yang mau diberikan untuk HIPMI, saya kira organisasi independen bahkan selama ini HIPMI yang anggotanya Dariono seperti organisasi pengemis. Bahkan belum pernah saya dengar HIPMI melakukan kegiatan untuk mendorong jiwa kewirausahaan, membina, mengembangkan dan memajukan pengusaha muda Wakatobi. Kalau tidak mampu lebih bagus mundur.” Kata Salih Boy saat menanggi peryataan Dariono di group Frm Pembangunan Masyarakat Wakatobi, Kamis (2/2/2023)
Pernyataan tersebut langsung mendapatkan respon dari anggota group, Satriadin yang meminta agar Salih Boy menghapus pernyataannya itu karena kurang baik.
Menanggapi itu, Dariono memosting kegiatan mereka tentang ke wirausahaan yang di hadiri seluruh BPC HIPMI se Sultra.
Dariono pun bertanya ke Salih Boy apa yang mereka mengemiskan, karena pihaknya hanya ingin berkolaborasi dengan semua pihak.
“Bapak juga jangan takut terkait dengan anggaran di bidangnya bapak kami tidak mencampuri, kami hanya inggin berkaloborasi dengan semua pihak,” terangnya.
Pertanyaan kepala bidang olahraga ini mendapatkan kritik dari salah seorang tokoh masyarakat Sarjono Amsan bahwa, HIPMI layak protes dengan narasi yang di bangun oleh salah seorang kepala bidang tersebut karena tugas pemerintah melakukan pembinaan, dan digaji oleh negara.
Ia meminta, agar HIPMI bisa menyikapi ini secara organisasi karena menyebut nama lembaga.
Salih Boy pun menantang, HIPMI mempersoalkan pernyataan jika merasa di rugikan.
“Silahkan kalau HIPMI merasa dirugikan,” ucapnya
Amran Mustar Ode