Indonesia Tidak Akan Menyetujui Kuota Penambangan Nikel Baru untuk tahun 2023

Indonesia Tidak Akan Menyetujui Kuota Penambangan Nikel Baru untuk tahun 2023

Indonesia tidak akan menyetujui kuota baru produksi pertambangan nikel tahun ini, kata Wakil Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto, kepada Reuters, sebuah langkah yang kemungkinan akan semakin memperketat pasokan bijih nikel.

Pendistribusian kuota pertambangan di Indonesia sempat tertunda setelah pemerintah kembali mengacu pada perjanjian lama akibat investigasi yang sedang berlangsung terhadap penambangan ilegal. Harga bijih nikel di Indonesia telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir, kata pembeli lokal, karena produksi dipengaruhi oleh penundaan kuota.

Septian mengatakan, sistem permohonan kuota penambangan baru akan tersedia bagi penambang nikel mulai Oktober dan pengajuan bisa diajukan mulai November. Pemerintah selanjutnya akan mulai memproses kuota untuk tahun 2024, kata Septian di sela konferensi bahan baku baterai Fastmarkets di Amsterdam, Selasa (19/9).

Septian mengakui beberapa pabrik di Indonesia sempat membatasi bahkan menghentikan produksi karena kekurangan bijih nikel. Sekitar dua pertiga pasokan nikel global digunakan untuk membuat baja tahan karat, dan penggunaannya dalam baterai kendaraan listrik berkembang pesat.

Kejaksaan Agung sedang menyelidiki mantan pejabat senior pertambangan yang menuduh pelonggaran proses persetujuan kuota mengakibatkan kegiatan ilegal yang menyebabkan kerugian negara sebesar 5,7 triliun rupiah ($372,84 juta).

Berdasarkan rencana kerja anggaran biaya (RKAB), otoritas Indonesia mengalokasikan kuota produksi dan penjualan kepada setiap penambang setiap tahunnya, yang dapat direvisi jika diperlukan lebih banyak.

Pemerintah pada bulan Mei mengumumkan rencana untuk meluncurkan indeks harga nikel pada akhir tahun 2023 untuk menghindari volatilitas pasar terkait patokan harga London Metal Exchange, yang harus diterapkan sebelum menerapkan pungutan ekspor pada produk nikel.

Septian mengatakan kepada Reuters bahwa pengumuman indeks akan dilakukan pada bulan November. Dia sebelumnya mengatakan itu bisa terdiri dari harga nikel pig iron, deposit campuran hidroksida dan mungkin nikel matte.

Indonesia mengekspor 450.000 ton nikel pada kuartal kedua tahun ini, atau 53 persen dari pasokan global, menurut Macquarie, grup perbankan investasi dan jasa keuangan terdiversifikasi global, yang menyediakan layanan perbankan, keuangan, konsultasi, investasi dan pengelolaan dana. [ab/uh]

Tinggalkan Balasan