2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, 4 Meninggal

Dua pesawat Super Tucano EMB 314 dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, jatuh di kawasan Gunung Kundi, di Desa Wonorejo, Kecamatan Lumbang, dan di Desa Kesuwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). ). Pesawat dengan nomor ekor TT-3103 dan TT-3111 hilang kontak saat menjalankan misi Penerbangan Formasi Mahir, dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh – Training Area – Abdulrachman Saleh.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati mengatakan kepada KILAT NUSANTARA, empat korban meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

“Sampai saat ini sudah ditemukan empat jenazah, dua pesawat juga sudah kembali, (jenazah) sudah dibawa ke Lanud. Dua jenazah menuju perjalanan ke sini (Malang). Dua jenazah sebelumnya sudah dititipkan di Pangkalan Udara. Hanggar Skuadron-21 Lanud Abdurrahman Saleh,” jelasnya.

Agung menjelaskan, kedua pesawat yang jatuh tersebut awalnya terbang bersama dalam formasi empat pesawat, sebelum berpisah karena memasuki awan.

“Yang terjadi adalah pesawat memasuki awan. Jadi, kami terbang dalam formasi empat pesawat. Lalu pesawat itu masuk ke dalam awan, makanya berpisah, artinya berjauhan, jadi kalau tidak bertabrakan akan menjauh. Jaraknya sudah jauh, saat itulah kedua pesawat itu tidak tertabrak apa pun, kedua pesawat itu jatuh karena kita tahu dari pemancar pencari lokasi darurat, ELTnya menyala, tetapi tidak menyala bersamaan, jadi mungkin itu tidak membuktikan kalau itu tabrakan, tapi pesawatnya, menurutku mungkin satu per satu, kecelakaannya sendiri.”

Pesawat Super Tucano EMB 314: Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU.  (IG/militer.air) Pesawat EMB 314 Super Tucano yang mengalami hilang kontak di wilayah Pasuruan berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.  Kamis (16/11/23).

Pesawat Super Tucano EMB 314: Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU. (IG/militer.air) Pesawat EMB 314 Super Tucano yang mengalami hilang kontak di wilayah Pasuruan berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Kamis (16/11/23).

TNI AU, kata Agung, telah mengirimkan tim ke lokasi jatuhnya pesawat, untuk memperoleh data dan rekaman yang dapat menunjukkan penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

“Besok pagi tim penyidik ​​penyidik, dari Puslaiklambambangjaau (Pusat Kelaikan Udara dan Keselamatan Kerja) akan terbang, akan menuju lokasi untuk mendata dan mendata, serta menginventarisasi barang bukti, atau bahan yang sedang diselidiki atas kecelakaan ini kenapa, Bagaimana caranya, “Tetapi yang terpenting adalah mendapatkan perekam data penerbangan pesawat tersebut, sehingga kita bisa mendapatkan rekaman suara, rekaman video, rekaman dan data penerbangan, serta data mesin pesawat dan lain sebagainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur telah menurunkan tim berjumlah enam orang untuk membantu pencarian dan evakuasi. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Soebroto membenarkan evakuasi telah dilakukan dan lokasi kejadian jauh dari pemukiman terdekat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. [pr/lt]

Tinggalkan Balasan