Jember // kilatnusantara.com
Malam final Parade Keroncong In Hospital Ke V Se Jawa Bali 2022 di alon- alon Kota Jember menjadi hiburan yang bisa disaksikan langsung oleh masyarakat yang suka musik keroncong. Rabu malam (16/11/2022).
“Hari ini kita lihat para finalis keroncong in hospital ke 5 se Jawa dan Bali tahun 2022.” Terang Ir. H. Hendy Siswandy ST,IPU Bupati Jember.
Pada kesempatan inii, Bupati berharap agar keroncong ini bisa dilakukan tiap tahun. “Ini sudah masuk tahun ke 5, tentunya tahun depan bisa yang lebih semarak lagi.” Ujarnya.
Lebih lanjut, kata Bupati, biasanya ini dilakkukan di dalam gedung , in door tapi kali ini pihaknya meminta pada dr. Hendro untuk dilakukan di alon- alon karena mengambil berkah dibalik parade keroncong ini, yaitu turut sertanya UMKM.
“Apapun itu, kita harus bermanfaat bagi orang banyak, salah satunya parade keroncong ini. Bukan hanya dinimati oleh para penggemar sendiri tapi seluruh masyarakat Jember bisa menikmati bersama- sama.” Ungkapnya.
Melestarikan keroncong, menurut Bupati, itu menjadi penting buat kita semua. Bahwa keroncong adalah bukti nyata saat gerakan kemerdekaan sampai hari ini, tetap harus kita lestarikan. Musiknya sangat luar biasa, dapat dinikmati semua lapisan.
Menurut Ketua Panitia, dr. Hendro Sulityono,MM, Plt. Direktur Dr. Soebandi yang juga Assisten 2 Setkab Jember bahwa kegiatan ini untuk mengajak kalangan kawula muda mencintai seni, musik asli Indonesia dan menciptakan destinasi wisata baru di Jember selain JFC, yaitu alternatif permusikan keroncong untuk diangkat ke permukaan sehingga akan meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Jember.
“Peserta sebanyak 22 peserta, disaring menjadi peserta final menjadi 10 peserta. Terjauh dari Wonosobo, Jakarta, jogja, sebagian besar dari Jawa Timur mulai Trenggalekk hingga Ngawi, Probolinggo,Pasuruan serta Banyuwangi dengan juri yang sifatnya nasional ada dari Mataram NTB, Solo dan Bojonegoro. Di final dengan mengahadirkan juri dari Jakarta, Surabaya dan Jogjakarta. Total hadiah uang pembinaan 31 juta rupiah.” Ujarnya.
Untuk tahun depan, kata dr. Hendro, kegiatan ini kan rutin dilakukan tiap tahun. Insyaallah pada keroncong yang ke 6 kita gelar secara nasional.
“Jadi hari ini Kita uji coba Jawa dan Bali , animo-nya cukup besar , cuma karena pendeknya waktu pengumuman dan sosialisasinya sehingga pesertanya hanya 22. Kedepan nanti , per Januari kolaborasi dengan Dispar, kemudian Diskominfo. Insyaallah ini akan menjadi lebih besar lagi .” Ungkapnya.
selama ini, pihaknya hanya bekerja sendiri karena memang dilaksanakan di rumah sakit tapi berkat perintah Bapak Bupati dan dukungan Pak Bupati, Insyaallah ini nanti akan dikembangkan jadi besar, jadi event tahunan Pemda Jember tidak hanya event dari rumah sakit dr. Soebandi.” Imbuhnya.
Dengan adanya festival ini, harapannya nanti akan muncul millenial- millenial baru sehingga mereka lebih tertarik keroncong.
“Lomba ini ada 2, yaitu pilihan dan wajib. Yang wajib ini genre keroncong asli yang pilihan ini campur antara dangdut, pop, dan lain- lain, tujuannya untuk menarik millenial.” Pungkasnya.
Tim Red