Daerah  

Terkait Kritik Jalan Rusak Wartawan Independen Jepara Versus Oknum Wartawan Yang Tidak Berani Independen

Terkait Kritik Jalan Rusak Wartawan Independen Jepara Versus Oknum Wartawan Yang Tidak Berani Independen

Jepara || kilatnusantara.com

Ramai hanya sepekan saja di medsos, seperti diberitakan oleh beberapa media online lokal Jepara dengan judul “Wartawan Jepara Perang Urat Syaraf Terkait Jalan Rusak”, menyikapi hal tersebut Ketua LPKSM DPC Jepara merasa prihatin, sebab menurut Aktivis Perlindungan Konsumen itu mengaku , memang banyaknya oknum oknum yang mengaku wartawan yang sudah hilang jiwa idealisnya serta sudah luntur idealisme serta hilang arah tupoksinya sebagai pengktrisi kebijakan pemerintah untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, Sesuai pilar ke 4 demokrasi,bahwa pers adalah pengontrol pengawasan dan pengkritisi kebijakan pemerintah.

Viral jalan rusak di wilayah jepara, nampaknya pemerintah merespon serta tanggap memperbaiki jalan umum yang rusak diantaranya jalan Gotri – Welahan juga Jalan sepanjang rumah sakit Islam jalan poros mlonggo.

Akibat pemberitaan sejumlah wartawan independen via kritiknya itu,ada juga ulah oknum oknum wartawan yang memberitakan hanya sisi baiknya saja, sebab oknum wartawan yang diduga udah hilang jiwa idealisme mereka karena udah tergadai dan mungkin udah hilang.

Akibat dari kritik wartawan independen yang kritisi jalan rusak parah sepanjang di wilayah jepara itu, membuat tulisan dari media online di Jepara seolah olah mengalami perang urat saraf sebagaimana pemberitaan di media detik Bhayangkara dan sadap news.Sebab ada oknum warta wan di Jepara yang katanya lihai dalam merilis berita, hanya saja sebagai copy paste saja,mirisnya yang diburu tiap hari adalah poin,poin dan poin alias pendapatan dari mengemis, melacurkan diri berkedok profesi.

Pro dan kontra terkait pemberitaan jalan rusak di Jepara, telah jadi buah bibir masyarakat dunia maya lokal Jepara yang mendukung pembangunan jalan secepatnya sebelum jatuh banyak korban.

Ulah oknum wartawan yang udah tergadai idealisme menimbulkan kegaduhan publik, Contoh nya saja kerusakan jalan yang semakin parah dan banyak dimonitor oleh sejumlah pekerja pers independen, yang menyoal lambannya pemerintah jepara dalam merespon kerusakan jalan umum.

Meski demikian, jalan rusak dijepara ternyata banyak sekali menimbulkan korban kecelakaan lalulintas.Endingnya korbanpun berjatuhan baik luka ringan,serius,luka berat semua bermuara masuk rumah sakit.Padahal rakyatlah penyokong utama pembangunan dalam pembayaran pajak, namun ternyata rakyat yang dijadikan obyek sebagai korban kebijakan pemerintah.

Menyoal dengan pembelaan Oknum oknum yang mengaku berprofesi wartawan dijepara, kebanyakan adalah oknum oknum wartawan yang setiap hari mencari sisi point’ dengan modus melacurkan profesi wartawan.dan mereka pula lupa tugas tupoksinya sebagai pengktrisi,Serta pengingat pemerintah untuk menjadi lebih baik kinerjanya.

Mereka itu yang hobinya suka menghasut sana hasut sana sini.

Wartawan Adalah Pilar Ke 4 Demokrasi Pengawas Dan Pengkritisi.

Kami selaku kontrol sosial dan pengawasan termasuk pilar demokrasi ke 4 memberikan masukan biar tambah lebih baik cara kerjanya pemerintah daerah khususnya dikabupaten jepara, jangan sampai jepara tidak ada perubahan, kasihan masyarakat Jepara.

Masyarakat sudah capek dengan kondisi jalan yang banyak berlubang dan rusak.pemerintah diharapkan lebih meningkatkan kualitas kerjanya dan mengayomi masyarakat jepara serta meningkatkan pembangunan insfrastrukturnya.

Seperti uneg uneg sambung rasa dari wartawan Hely yang heran dengan perilaku oknum pejabat Jepara, yang hobinya berkumpul dengan oknum oknum wartawan yang udah tergadai idealismenya”Mereka itu kan seharusnya mensejahterakan rakyatnya, tapi malah membuat rakyat kecewa tidak betul betul menjalankan amanah rakyat ,daerah bisa lebih baik dan maju bila pemimpinya menjalankan tugasnya sebaik mungkin”.tanya willi yang ditimpali oleh TZ.Yuhro.”Terus dimana para aktivis jepara apakah kalian sembunyi diketiak pemerintah daerah sehingga kalian melupakan tugas kontrol sosial dan pengawasan?”sindirnya sembari nyruput white cofe di warung barat pasar Bangsri.(penulis Adalah ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat -LPKSM dan tinggal di Jepara ).

Eko H/Tim Red

Tinggalkan Balasan