Lampung Tengah || kilatnusantara.com
Selain di periksa polisi karena terkait pengerjaan jalan desa di dusun kijung kepala kampung lempuyang bandar selalu curhat ke warga bahwa ia selalu tekor dengan nombok dana desa hingga dua ratu juta rupiah.
Tim intai lampung sempat mengkonfirmasi kepala kampung tersebut melalui telepon whatsapp namun beberapa kali tidak respon oleh kepala kampung, saat terakhir di konfirmasi yang mengangkat telepon tersebut adalah istrinya ” ya assalamuallaikum maaf bapak lagi ke kandang sapi”.ungkap isri kepala kampung tersebut.
Setalah beberapa hari tidak komunikasi pesan whatsapp tersebut di balas oleh burdin selaku kepala kampung lempuyang bandar. ” Iya mengatakan bahwa media lebih hebat di bandingkan ahli nujum”. Terangnya
Selain oknum kepala kampung di periksa polisi terkait proyek pengerjaan onderlagh jalan kampung di dusun kijung, lempuyang bandar, kepala kampung acap kali becerita kepada warga nya bahwa iya telah tekor selama menjabat kepala kampung menombok uang dana desa hingga ratusan juta rupiah.
Sementara kepala pmk kabupaten lampung tengah fatul saat di konfirmasi melalui smabungan telepon applikasi whatsapp menanggapi terkait curhatan kepala kampung burdin kepada warganya. ” Iya semua dana desa itu kan sudah ada rancangan anggaran pembelanjaan kampung (apbk) yang telah di rencanakan bersama melalui musyawarah kampung seharusnya sudah ada plot masing-masing terkait pengeluaran uang alokasi dana desa”. Jelas fatul.
Apabila tidak ada dalam anggaran yang telah di rencanakan bersama maka kegiatan atau pengeluaran uang yang tidak sesuai maka tak perlu mengeluarkan uang kembali hingga sampai merogoh kocek sendiri. Jadi lucu jika ada kepala kampung yang menombok uang alokasi dana desa dengan uang pribadinya. Pungkasnya
Hingga saat ini kepala kampung di konfirmasi terkait pemeriksaannya oleh kepolisian resor lampung tengah belum di jawab. Tim intailampung berharap mendapatkan jawaban dari kepala kampung lempuyang bandar burdin.
(Tim)