Indonesia telah meminta produsen mobil asal China Geely Automotive Holdings untuk membantu pengembangan mobil listrik buatan dalam negeri pada tahun 2025 atau 2026, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (12/9), seraya menambahkan bahwa produsen mobil tersebut telah menyetujuinya. dia.
Geely tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
“Saya sudah ajukan tawaran ke Geely, mau bikin mobil di Indonesia, tapi jadi brand Indonesia dan riset di Indonesia? Mereka bilang iya,” kata Luhut dalam sebuah seminar.
Tawaran tersebut akan dikemas dengan ketentuan bahwa Indonesia akan memasok bijih nikel untuk memproduksi baterai kendaraan listrik (EV), dan penelitiannya harus dipimpin oleh Indonesia, ujarnya.
Indonesia telah mencoba menarik produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di negara ini, dengan menawarkan akses terhadap cadangan nikel yang kaya, yang merupakan komponen utama baterai kendaraan listrik. Namun sejauh ini keberhasilannya masih beragam.
Pada hari Senin, perusahaan kendaraan listrik Vietnam VinFast mengatakan pihaknya berencana untuk berinvestasi sekitar $1,2 miliar di Indonesia dalam jangka panjang, termasuk untuk pabrik yang ditargetkan untuk mulai berproduksi pada tahun 2026.
Bulan lalu, Indonesia mendapat komitmen investasi produksi kendaraan listrik dari Hozon New Energy Automobile dari China dan Mitsubishi Motors dari Jepang.
Namun upaya pihak berwenang untuk menarik investasi dari perusahaan AS Tesla dan perusahaan Tiongkok BYD Group, dua produsen kendaraan listrik terbesar di dunia, belum terwujud. [ab/lt]