Indonesia mengalami peningkatan impor beras yang besar selama delapan bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun 2022, kata Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat (15/9), sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengisi kembali stok beras. pokoknya.
Indonesia mengimpor 1,59 juta ton beras pada periode Januari-Agustus, naik dari 237.146 ton pada periode yang sama tahun lalu, kata Amalia Adininggar Widyasanti, Pj Kepala BPS, saat memberikan informasi data perdagangan Tanah Air.
Lebih dari separuh pembelian beras berasal dari Thailand (802.000 ton), katanya, diikuti oleh Vietnam (674.000 ton), India (66.000 ton) dan Pakistan (45.000 ton).
Pemerintah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor 2,3 juta ton beras pada tahun ini untuk mengurangi dampak pola cuaca El Nino yang menyebabkan kekeringan di Asia Tenggara. Namun, kontrak untuk pembelian 453.000 ton beras belum diperoleh, kata seorang pejabat Bulog awal pekan ini.
“Harga beras global sedang meningkat. “Kita ingin menambah cadangan beras strategis, tapi impor pun sulit,” kata Presiden Joko Widodo pada acara terpisah, Jumat, seraya menambahkan kesulitan mendapatkan beras dari luar negeri didorong oleh pembatasan ekspor yang dilakukan beberapa negara.
Cuaca panas di wilayah penghasil beras utama di Asia mengancam panen, meningkatkan harga beras sebanyak 20%, dan negara-negara yang dipimpin oleh eksportir utama India membatasi pengiriman untuk mengendalikan inflasi dan menjamin keamanan pangan bagi penduduknya.
Total impor beras Indonesia pada tahun 2023, termasuk untuk hotel dan restoran, diperkirakan mencapai 2,9 juta ton, kata Badan Pangan Nasional awal pekan ini. [ab/lt]