4 WNI dievakuasi dari Israel, masih ada 139 di Gaza dan Israel

Relawan mahasiswa Indonesia dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) di Jalur Gaza menyiapkan 1.000 paket Iftar dan 1.000 sembako untuk disumbangkan kepada warga Gaza, 2 Mei 2022. (Foto: MER-C)

Relawan mahasiswa Indonesia dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) di Jalur Gaza menyiapkan 1.000 paket Iftar dan 1.000 sembako untuk disumbangkan kepada warga Gaza, 2 Mei 2022. (Foto: MER-C)

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengatakan kementeriannya juga terus melakukan koordinasi intensif dengan kantor perwakilan di berbagai negara. Masing-masing KBRI, kata Judha, juga berkoordinasi dengan otoritas di negara terkait untuk mengantisipasi adanya evakuasi.

“Kami sedang menyiapkan contingency plan, termasuk berbagai skenario jalur evakuasi. Jadi, kami tidak hanya menyiapkan satu skenario karena situasi di lapangan sangat berubah-ubah. Belajar dari pengalaman evakuasi sebelumnya, kami membuka berbagai opsi. Nanti, pelaksanaannya tergantung situasi di lapangan,” ujarnya.

Tunda wisata religi

Menurut Judha, Kementerian Luar Negeri juga telah mengeluarkan imbauan kepada WNI yang berdomisili atau sedang berada di Palestina dan Israel untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Pemerintah juga meminta WNI yang mempunyai rencana berkunjung atau melakukan wisata religi ke Palestina dan Israel untuk menunda rencana tersebut hingga situasi lebih aman.

Menurutnya, masih ada WNI yang masuk ke Palestina dan Israel untuk tujuan wisata religi dan hal ini dapat membahayakan keselamatan mereka.

Kementerian Luar Negeri juga melakukan komunikasi intensif dengan WNI yang tinggal di Palestina dan Israel melalui beberapa pertemuan melalui Zoom dan pembuatan grup WhatsApp. Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Luar Negeri menyampaikan langkah-langkah dan proses evakuasi yang akan dilakukan.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berbicara dengan Presiden Komite Internasional Palang Merah atau ICRC (Komite Internasional Palang Merah) Mirjana Spoljaric membuka jeda kemanusiaan agar evakuasi dari wilayah perang bisa dilakukan.

Dua ratus tiga puluh satu anggota Gereja Komunitas Dampak Indonesia berada di Yerusalem, pada 7 Oktober 2023, sesaat sebelum serangan roket Hamas menghantam Israel.  (Foto: Atas perkenan Pendeta Yoanes Kristianus)

Dua ratus tiga puluh satu anggota Gereja Komunitas Dampak Indonesia berada di Yerusalem, pada 7 Oktober 2023, sesaat sebelum serangan roket Hamas menghantam Israel. (Foto: Atas perkenan Pendeta Yoanes Kristianus)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah meminta bantuan Filipina untuk mengevakuasi WNI dari wilayah konflik jika diperlukan. Koordinasi juga telah dilakukan dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo karena negara tersebut memiliki perwakilan diplomatik di Tel Aviv. Judha mengatakan Indonesia telah membantu mengevakuasi warga Filipina dari Yaman pada tahun 2015, Afghanistan pada tahun 2021, dan Sudan pada tahun ini.

Diakuinya, proses evakuasi dari Jalur Gaza masih sulit dilakukan karena Israel masih terus menyerang wilayah tersebut. Berdasarkan informasi, dari 133 WNI yang tinggal di Tepi Barat dan Israel, hanya empat yang mau dievakuasi.

Judha menegaskan, proses evakuasi WNI mengutamakan keselamatan.

“Satu hal yang perlu kita pastikan adalah keamanan jalur evakuasi. Kita tidak mungkin memindahkan WNI kita di tengah pertempuran. Jadi proses evakuasi, khususnya (bagi WNI) di Gaza, hanya akan dilakukan jika ada situasi darurat. jalur kemanusiaan,” katanya.

Karena itu, pemerintah terus memastikan sepuluh WNI bisa diusir dari Gaza, Palestina dengan aman.

MUI serukan perang dihentikan

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan pihaknya berharap segera ada langkah dari berbagai pihak untuk menghentikan Perang Gaza.

Thadeo Arlo, pelajar Indonesia di Kota Tel Aviv, Israel (Foto: Dokumen pribadi).

Thadeo Arlo, pelajar Indonesia di Kota Tel Aviv, Israel (Foto: Dokumen pribadi).

Langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan mengadakan pertemuan darurat Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk membahas perkembangan terkini dan langkah lebih strategis untuk menghentikan perang.

“Kedua belah pihak harus mundur agar tidak ada korban yang berjatuhan di kedua belah pihak, terutama korban sipil. Kami berharap Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) mengambil inisiatif dan meyakinkan OKI untuk diadakannya pertemuan yang dimaksud,” ujarnya.

MUI juga berharap Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menggelar pertemuan guna membahas cara menghentikan Perang Gaza. MUI berharap Amerika Serikat (AS) tidak melakukan veto.

Sudarnoto mengatakan, MUI berharap Mesir menekan Israel agar mencabut blokade di Jalur Gaza sejak tahun 2007 dan sejak perang pecah, pasokan air, listrik, pangan, dan bahan bakar ditutup.

Serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza sudah berlangsung hampir seminggu, sejak Sabtu 7 Oktober 2023 yang telah memakan korban jiwa 2.500 orang dari kedua belah pihak.

Saat ini Gaza dikepung total oleh militer Israel. Mereka memutus aliran listrik dan memblokir makanan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya. [fw/ft]

Tinggalkan Balasan