Golkar Resmi Dukung Gibran Jadi Cawapres Mendampingi Prabowo

Golkar Resmi Dukung Gibran Jadi Cawapres Mendampingi Prabowo

Partai Golongan Karya (Golkar) resmi mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendampingi calon presiden Prabowo Subianto.

Usulan Gibran menjadi cawapres Prabowo diumumkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II, Sabtu (21/10). Keputusan pencalonan Gibran masih akan dibicarakan dengan Prabowo, calon presiden yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Rapat paripurna hari ini digelar dan Partai Golkar mendukung Mas Gibran menjadi calon wakil presiden dari Partai Golkar, kata Airlangga seperti dikutip dari laman Instagram Partai Gokar.

“Dan Mas Gibran berulang tahun di bulan Oktober juga. Ada juga yang lebih penting, ulang tahunnya sama dengan Ketua Umum Golkar….. 1 Oktober sudah bisa?” lanjut Airlangga yang disambut tepuk tangan anggota partai.

Gibran yang saat ini menjabat Wali Kota Solo menyambut baik keputusan tersebut.

“Terima kasih kepada keluarga besar Golkar. “Saya sangat mengapresiasi hasil rapat nasional siang ini, makanya kami akan berkoordinasi dan menindaklanjutinya dengan Pak Prabowo,” ujarnya.

Rumor Gibran akan masuk bursa calon wakil presiden sudah beredar dalam beberapa bulan terakhir. Ia terganjal Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden. Aturan tersebut mengatur calon presiden dan wakil presiden harus berusia minimal 40 tahun.

Namun Mahkamah Konstitusi (MK) baru-baru ini memperluas aturan tersebut melalui permohonan yang diajukan oleh Mahasiswa Universitas Surakarta Almas Tsaqibbirru. Dalam putusannya, Mahkamah Konstitusi memutuskan seseorang yang belum mencapai usia 40 tahun diperbolehkan mencalonkan diri sebagai presiden selama ia menjabat sebagai kepala daerah.

Presiden Jokowi sendiri yang berhasil menang di dua periode tersebut lewat dukungan Partai PDI-Perjuangan, disebut-sebut mulai melakukan pendekatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo dalam beberapa waktu terakhir. Padahal hal tersebut bertentangan dengan keputusan PDI Perjuangan yang mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD sebagai calon presiden dan wakil presiden. [ah/ft]

Tinggalkan Balasan