Sebuah perahu yang membawa 250 pengungsi Rohingya mendarat di Aceh dari Bangladesh pada Kamis (16/11), kata seorang pejabat setempat kepada kantor berita tersebut. AFP. Dengan demikian, jumlah kedatangan pengungsi dalam sepekan terakhir mencapai hampir 600 orang.
Mayoritas Muslim Rohingya dianiaya di Myanmar dan ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang jauh dan mahal, seringkali dengan perahu kecil, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.
Pengungsi yang tiba pada Kamis menunggu di perairan sekitar 100 meter dari pantai di Aceh, menurut Mukhtaruddin, Kepala Desa Pulo Pineung Meunasah. Beberapa penduduk desa menghalangi para pengungsi untuk turun dari perahu, kata pejabat itu.
Pengungsi Rohingya, Manzur Alam, menceritakan AFP bahwa kapal tersebut berangkat dari Cox’s Bazar di Bangladesh – yang menampung hampir satu juta pengungsi Rohingya – 20 hari yang lalu dengan membawa 249 orang, terdiri dari 54 bayi dan anak-anak, 79 laki-laki dan 108 perempuan.
“Banyak bayi, anak kecil (di dalam perahu), tolong lindungi. Mereka sangat lapar karena tidak mendapat apa-apa,” kata perempuan berusia 23 tahun itu.
Kapal terbaru ini menambah jumlah total kedatangan warga Rohingya di Indonesia dalam 72 jam terakhir menjadi hampir 600 orang, menurut angka yang diberikan oleh pejabat setempat.
Bangladesh menampung setidaknya 960.000 pengungsi Rohingya, menurut data PBB. Kebanyakan dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer Myanmar pada tahun 2017 yang kini menjadi subjek penyelidikan genosida PBB.
Kelompok minoritas yang tidak memiliki kewarganegaraan dan teraniaya ini tinggal di kamp-kamp bantuan yang penuh sesak, berbahaya, dan kekurangan sumber daya. Beberapa upaya sebelumnya untuk memediasi kepulangan mereka gagal karena keengganan pihak Myanmar dan para pengungsi.
Pada hari Rabu, perahu lain yang membawa 147 orang tiba di wilayah Pidie, Aceh, kata pejabat pemerintah daerah Ihsan dalam sebuah pernyataan. Sehari sebelumnya, rombongan 196 orang mendarat di kawasan yang sama, menurut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe Andi Susanto. Pada bulan Maret, 184 pengungsi Rohingya tiba di Kota Peureulak, Aceh Timur setelah diturunkan ke laut dari perahu dan disuruh berenang untuk mendarat.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk membantu pengungsi Rohingya yang baru tiba, kata Mitra Salima Suryono, juru bicara badan tersebut di Indonesia. AFP.
“Prioritas UNHCR adalah melindungi keselamatan dan kesehatan pengungsi Rohingya. “Banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak yang rentan dan membutuhkan perlindungan dan bantuan darurat,” ujarnya. “Kami berharap pihak berwenang dan masyarakat setempat dapat terus membuka ruang bagi para pengungsi dan memperbolehkan mereka untuk mendarat,” ujarnya.
Lebih dari 2.000 warga Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2022, menurut UNHCR. Hampir 200 orang Rohingya tewas atau hilang tahun lalu ketika mencoba melakukan penyeberangan laut yang berbahaya, perkiraan badan tersebut. [ab/ka]