Buton Utara // kilatnusantara.com
Viral nya video Pertamina yang ada di kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara yang di duga BBM pertalite berkedok Pertamax, yang di mana di dalam video berdurasi 00:53 detik tersebut ada dua orang oknum polisi.
Pemilik SPBU yang yang di duga melakukan penjualan BBM pertalite berkedok Pertamax yakni Azkar mengatakan kepada KilatNusantara lewat tim investigasi pusat Kilatnusantara bahwa kemarin sampel nya sudah di bawa juga ke depot bau bau, dan hasil nya pun itu Pertamax. 14/11/2022
” Untuk sampel nya kemarin sudah di uji coba sama depot Pertamina bau bau , jadi untuk hasil lebih jelasnya nanti konfirmasi ke depot bau bau, yang jelasnya sudah selesai pemeriksaan sampel dan itu kami di kastau juga bahwa benar Pertamax bukan pertalite seperti yang ada di video itu , dan kami sudah bisa menjual lagi seperti biasanya “. Ungkapnya ke wartawan, 14/11/2022 di Kediamannya
Terpisah, Di kutip dari teman media yang menerbitkan hasil uji lab pada tanggal 12/11/2022 terkait BBM tersebut bahwa Pejabat Sementara (Pjs) Area Manager Comm, Rel dan Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan, berdasarkan hasil uji lab Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual Sentral Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Swasta/Dodo/Kulisusu, Kabupaten Buton Utara adalah pertamax bukan pertalite.
Sebelumnya pihak Polres Buton Utara telah melakukan penyegelan pada SPBU Swasta Dodo/Kulisusu karena diduga menjual BBM pertalite berkedok pertamax.
” Taufik juga menyayangkan tindakan Polres Buton Utara, yang langsung melakukan penyegelan pada SPBU Swasta, seharusnya sebelum melakukan penyegelan terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak Pertamina “. Ungkap nya
Terhubung terpisah, Kasat Reskrim Polres Butur mengatakan, Jadi perlu di ketahui ya hasil yang di rilis oleh pertamina tersebut setelah team. Penyelidik dari polres melakukan klarifikasi ke depot pertamina bau bau. 14/11/2022
” Kemudian pihak polres itu melakukan tindakan police line terkait adanya dugaan tindak pidana bukan melakukan penyegelan. Setelah itu polisi melakukan klarifikasi kepihak pertamina bau bau ternyata hasilnya pertamax sehingga police line tersebut di buka itu menegaskan berarti tidak ada tindak pidana “. Ungkap AKP Sumarno, 14/11/2022
Mustafa
