Kendari, SULTRA // kilatnusantara.com
Hal yang membingungkan dengan penanganan dan penegakan hukum yakni Gakkum LHK Provinsi Sultra sudah mulai di nilai oleh masyarakat khususnya Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional Wakatobi. Rabu 16/11/2022
Laporan Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional Wakatobi masuk pada tanggal 13 Oktober 2022 di kantor gakkum lingkungan hidup dan kehutanan provinsi Sulawesi tenggara kota kendari.
Ketua DPC Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional Wakatobi yakni Rasul Mustafa Ansar membeberkan bahwa tingkat kepercayaan dan persahabatan sudah mulai kurang.
” Dulu kami masih percaya 100% dengan Gakkum LHK Provinsi Sultra, namun akhir akhir ini kepercayaan kami sudah mengurang, pasalnya kami belum menerima SP2HP dari Balai Gakkum LHK Provinsi lewat posko Gakkum Sultra selaku penerima laporan kami “. Ungkap Rasul Mustafa Ansar, Rabu 16/11/2022
Lanjutnya, kalau kami menanyakan ke gakkum LHK sultra selalunya sudah masuk di balai gakkum LHK Provinsi tinggal nunggu perintah pimpinan, namun sampai sekarang tidak ada hasil, sedangkan laporan kami masuk dari tanggal 13 Oktober 2022. Ungkap Rasul
Yang parahnya lagi, dari 4 laporan yang masuk pihak Gakkum hanya fokus dulu di danau kapota , mereka mengatakan kepada kami pada tanggal 7 November 2022 ” yang sudah kami lakukan verifikasi cuman di Pulau Kapota, yang lainnya belum pak, dan pulau Kapota kami verifikasi bulan Maret kemarin pak sementara dilakukan pendalaman kasus untuk naik ke Penyilidikan”. Kan aneh ini sedangkan danau kapota dan puncak khayangan satu temuan dari UPTD KPHL unit XXV wakatobi dan itu TA 2021. Kata Rasul
Tak hanya itu, Rasul Mustafa Ansar mengatakan bahwa kenapa harus dari pihak pelapor yang tanya baru ada jawaban , seandainya juga jawaban itu memuaskan yah tidak masalah. Kalau memang dari bulan Maret kemarin di lakukan pendalaman kok sudah November belum ada hasil, ini patut kami menduga bahwa sudah ada aroma yang tidak beres, layanilah aduan masyarakat dengan baik, Masyarakat juga ingin tau bukan untuk di berikan harapan palsu. Tegas nya
Tim Red