Terkait Paham Rasisme Umar Bonte, AMF Minta Maaf Ke Rakyat Indonesia ; Negara Tidak Boleh Kalah Sekalipun Berharap Orang Gila Berfikir Waras Adalah Sia Sia

Terkait Paham Rasisme Umar Bonte, AMF Minta Maaf Ke Rakyat Indonesia ; Negara Tidak Boleh Kalah Sekalipun Berharap Orang Gila Berfikir Waras Adalah Sia Sia

KENDARI || kilatnusantara.com

Pernyataan Umar Bonte terkait pencalonan Anis Baswedan yang mengandung unsur SARA dan kental nuansa rasisme menjadi pembahasaan hangat ditengah kehebohan ditengah tahapan Pilcaleg dan pilpres 2024 yang diharapkan Berkualitas.

Pernyataan tersebut tak lain menjadi luka bagi pemuda Sulawesi Tenggara karena dinilai berdampak buruk terhadap mental generasi penerus Bangsa dan Penilaian itu muncul dari salah satu Politisi Muda Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Sulawesi Tenggara.

Achmad Mubarak Feni mantan aktivis HMI Sulawesi Tenggara, seraya menghaturkan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada bangsa indonesia atas pernyataan Umar yang di nilai gagal faham atas konstruksi hukum dan konstitusi negara Kesatuan Republik Indonesia.

” Saya Mewakili Pemuda Sulawesi Tenggara menghaturkan maaf sebesar-besarnya kepada bangsa Indonesia atas pernyataan saudara kami , namun terlepas dari itu kami menyuport negara tidak boleh kalah terhadap perlakuan ex-kader PDI-P untuk memproses saudara Umar Bonte sesuai hukum dan peraturan yang berlaku demi konstitusi dan terlebih efek negatif terhadap pembangunan mental generasi bangsa”

AMF menilai pernyataan Umar Bonte tersebut tidak layak didendangkan dalam pesta demokrasi, mengingat efek mental Dan karakter generasi bangsa sangat lah menjadi point penting dalam mengawal kehidupan yang berkelanjutan bagi bangsa dan negara serta pernyataan tersebut bukan lah narasi positif untuk dijadikan edukasi mengawal agenda Pemilu Berkualitas.

Ketua Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Provinsi Sulawesi Tenggara ini pun meminta kepada Bawaslu RI untuk menindak lanjuti bargaining potition Umar Bonte yang diduga sebagai relawan Ganjar tentu melanggar ketentuan independensi Calon DPD RI.

” Bawaslu harus mengambil langkah konkrit untuk mendiskualifikasi bakal Calon DPD RI yang bergeser dari norma pencalonan sekalipun berharap orang gila berfikir waras adalah harapan yang sia – sia ”

Achmad juga menjelaskan bahwa hal ini bukan berarti tanda dukungan ke Anis Baswedan dalam pencalonan presiden namun lebih kepada menjaga peradaban bangsa atas pembangunan mental dan karakter generasi melalui supremasii hukum agar negara tidak dinilai kalah atas perlakuan Individu atau kelempok tertentu.

Lanjut AMF tentang Narasi mengatasnamakan organisasi kepemudaan yang kerap di lontarkan UB agar tidak lagi dijadikan jualan politik nya dan dia berharap Umar Bonte patuh atas UU kepemudaan yang tidak menyatakan bahwa umur 41 tahun sebagai Pemuda.

” Era digitalisasi seperti sekarang memang kerap dijadikan ladang mencari ketenaran atau ajang mencari popularitas tapi jangan asal gass dan punya malu juga lah ”

AMF pun tak lupa memberi closing statemen mengingat pernyataan Umar Bonte yang gagal faham konstitusi Republik Indonesia maka dengan lugas menyatakan Umar Bonte bukan kader Sulawesi Tenggara yang senantiasa santun dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

” Saya sebagai putera Sulawesi Tenggara dengan tegas menyatakan Umar Bonte bukan representatif pemuda Sulawesi Tenggara dan bagi ku kini Umar Bonte adalah musuh negara yang harus di jatuhi hukuman setimpal. Sebelum kepercayaan rakyat kepada negara benar-benar hilang”, Tutup nya.

Tim Red

Tinggalkan Balasan

Keluarga Syahrul said = selamat hari jadi lampung ke 59 th= selamat hari jadi lampung ke 59 th= selamat hari jadi lampung ke 59 th=

KILATNUSANTARA.COM