Pelajar Indonesia Raih Puluhan Piala dari World Scholar’s Cup

Ini bukan kompetisi, namun peserta dituntut untuk berlatih keras agar bisa mengikuti empat kategori Tournament of Champions yang biasa disingkat TOC. Ini adalah lomba maraton uji pengetahuan namun tidak ada tekanan karena peserta juga bersenang-senang.

“Ini salah satu kompetisi yang menurut saya bergengsi. Kalau kita sudah komitmen untuk ambil bagian, menurut saya kita harus enjoy, tapi kita juga harus serius kalau mau menang. “Dan kita tidak boleh mempermalukan nama sekolah atau negara,” kata salah satu peserta, Ricky Morris, siswa kelas 11 SMA Binus Bekasi.

Acara ini berlangsung selama tiga hari. Sekitar 2.500 mahasiswa yang datang tahun ini dari 70 negara diajak untuk saling mengenal dan bersama-sama berkeliling kampus di negara bagian Connecticut dan negara bagian tetangganya, Massachusetts. Mereka juga diberi kesempatan untuk menampilkan pakaian khas daerah masing-masing dan makanan khasnya. Namun mereka mengikuti TOC sehari penuh.

Ricky Morri (kedua dari kanan) termasuk di antara peserta Turnamen Champions, pulang dengan membawa 3 medali.  (Foto: Dokumen pribadi)

Ricky Morri (kedua dari kanan) termasuk di antara peserta Turnamen Champions, pulang dengan membawa 3 medali. (Foto: Dokumen pribadi)

“Capek. Berat. Tapi, serunya juga ada,” imbuh Ricky.

Peserta lainnya, Jason Kusnadi, 15, dan Allison Tee, 15, mengatakan meski melelahkan, acara ini layak untuk diikuti. Ini pertama kalinya dua siswa dari Sekolah Kristen Raffles (Raffles Christian School) Pondok Indah, Selatan Jakarta turut serta dalam acara ini.

“WSC adalah program dan kompetisi yang hebat dan sangat bermanfaat,” kata Allison.

“Begitulah pengalaman yang sangat berharga. Saya sangat merekomendasikan program ini karena juga memberikan jaringan sosial dengan sarjana dari seluruh dunia. Jadi, kita bisa mendapat banyak teman. Apalagi bagi yang sebelumnya tertutup “Atau tidak bisa dibilang, kompetisi ini bisa mengubah kita menjadi orang yang berbeda,” tambah Jason.

SMA Binus Bekasi pernah mengikuti ajang internasional ini pada tahun 2018 dan 2019. Mereka kembali mengikuti ajang internasional ini pada tahun ini setelah adanya pandemi COVID-19.

Di bawah bimbingan guru bahasa Inggris Frederick Flores, tim siswa SMA Binus mengikuti seluruh tahapan World Scholar’s Cup (WSC) hingga puncaknya Tournament of Champions (TOC) di Yale University. Flores mengatakan, persiapan mengikuti kompetisi tersebut dimulai sejak tahun ajaran baru dimulai. Di sekolah terdapat Klub Pidato dan Debat.

Frederick Flores (keempat dari kanan), pelatih dan mentor tim Binus School Bekasi.  (Foto: Dokumen pribadi)

Frederick Flores (keempat dari kanan), pelatih dan mentor tim Binus School Bekasi. (Foto: Dokumen pribadi)

“Ini adalah kompetisi yang sangat bergengsi. “Pada saat yang sama, ini adalah sesuatu yang dapat memaparkan siswa pada banyak kompetisi dan kemudian membiarkan mereka mencapai sesuatu dan pada saat yang sama membiarkan mereka mengalami, berteman dengan budaya lain, negara lain, dan sekolah lain,” kata Flores.

Baik Allison maupun Jason menganjurkan agar setiap siswa SMP dan SMA mengikuti ajang WSC. Keduanya baru pertama kali mengikuti acara ini. Diakuinya, ajang ini membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang baik dan juga finansial karena kompetisi ini diadakan di berbagai kota dan finalnya di Yale University, Amerika Serikat.

Setiap kali mengikuti ajang dunia tersebut, pengamatan Flores, Indonesia selalu menjadi salah satu negara yang memiliki delegasi cukup besar.

“Mungkin Indonesia sangat tertarik dengan acara ini. Dan mereka sangat pandai dalam hal ini. Cara mereka berekspresi dan berdebat ya Tuhan, bagus sekali. Dan Indonesia selalu menjadi yang teratas,” ujarnya.

Dan hal itu terlihat dari banyaknya medali dan piala yang berhasil diraih tim delegasi Indonesia. Kegembiraan delegasi Indonesia memuncak ketika nama Indonesia disebutkan dalam daftar 10 besar peraih medali.

Ricky, Jason dan Allison senang bisa pulang dengan membawa medali. Sebanyak tiga medali berhasil diraih oleh Raffles Christian School. Binus School Bekasi berhasil meraih 39 medali. [ka/ab]

Tinggalkan Balasan