Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Puan Maharani membantah isu “perpecahan kemitraan” yang terjadi antara Megawati Sukarnoputri dan Joko Widodo yang santer beredar di masyarakat. Isi perpecahan kemitraan muncul terkait calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Menjawab pertanyaan KILAT NUSANTARA di depan Kantor DPP PDI-Perjuangan Jakarta Pusat, Rabu (18/10), jelang pengumuman cawapres Ganjar Pranowo, Puan menegaskan tidak ada “perpecahan” antara PDI-Perjuangan Ketua Umum Megawati Sukarnoputri dan Presiden Joko Widodo .
“Tidak ada perpisahan, semuanya baik-baik saja,” tegasnya.
Puan yang juga menjabat sebagai Ketua DPR ini mengatakan pihaknya tetap menghormati dan mengapresiasi seluruh sikap politik para tokoh tersebut.
Puan juga mengingatkan pesan Jokowi yang menyerahkan urusan pencalonan presiden dan wakil presiden ke ranah partai politik.
Sebelumnya, saat berbicara dari China World Hotel di Beijing, Senin (16/10), beberapa jam setelah keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai batasan usia minimal calon presiden dan wakil presiden dalam UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, Presiden Joko Widodo menegaskan dirinya tidak akan ikut campur atau mengomentari hal tersebut.
“Silakan bertanya ke Mahkamah Konstitusi atau partai politik. Calon presiden dan wakil presiden ditentukan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Jadi silakan tanyakan pada partai politik. Itu wilayah partai politik. Saya tegaskan, saya tidak ikut campur dalam penetapan calon presiden dan wakil presiden, kata Presiden.
Mahkamah Konstitusi pada Senin (16/10) mengabulkan sebagian gugatan, dimana batasan usia minimal calon presiden dan wakil presiden tetap 40 tahun, diubah menjadi “berusia minimal 40 tahun atau memiliki pengalaman sebagai kepala daerah. “
Keputusan ini menuai kritikan luas karena terkesan sebagai upaya memuluskan jalan putra presiden, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Hingga berita ini diturunkan, atau artinya sehari menjelang pembukaan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo Subianto dan partai pengusungnya belum mengumumkan cawapresnya.
Sementara calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan sudah menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskadar atau Cak Imin sebagai pendampingnya. [fw/em]