WAKATOBI // Kilat Nusantara
Pimpinan daerah (PD) Wanita Islam kabupaten Wakatobi berkolaborasi bersama Wowine Wakatobi Kreatif (W2K) dampingi Usaha Mikro Menengah (UMKM) untuk kembangkan produk lokal.
Walaupun kepengurusan Wanita Islam baru terbentuk pada 16 Oktober 2022 lalu namun berkat kolaborasi dengan W2K ini sudah terdapat 28 kelompok UMKM baru yang di dampingi, dibina, hingga di bantu memasarkan produknya hingga keluar daerah.
Bahkan dari hasil pendampingan dan pembinaan 28 kelompok UMKM baru ini telah mampu membuat lebih dari 60 jenis produk lokal yang telah branding dan dikreasi hingga bernilai jual tinggi.
Ketua umum pimpinan daerah Wanita Islam kabupaten Wakatobi Hj. Hasni Hamiruddin mengatakan, pendampingan UMKM ini merupakan salah satu programnya mendorong satu desa satu UMKM baru yang akan tumbuh dan mengangkat produk lokal baik itu tenun, kerajinan tangan, dan kuliner khas Wakatobi agar bisa bersaing dengan produk luar.
“Sebagai daerah pariwisata tentu kita harus kembangkan produk lokal agar bisa menjadi ciri khas, dan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi,” kata Hj. Hasni Hamiruddin, Rabu (28/12/2022)
Apa lagi selama ini, para wisatawan agak sulit mencari oleh-oleh khas Wakatobi untuk di bawa pulang ke daerahnya.
Selain itu, produk khas Wakatobi belum terlalu dilirik dan dikenal oleh masyarakat di luar sana, karena belum memiliki branding dan kemasan yang baik.
“Selama ini kekurangan kita hanya di brand, kemasan, dan pemasaran. Padahal jika mau di bandingkan dengan produk Wakatobi dengan dari luar, maka produk kita jauh lebih unggul karena menggunakan bahan alami dan ramah lingkungan. Bahkan untuk kuliner kita enak-enak,” paparnya
Ia berharap, denga adanya program tersebut masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga akan jauh lebih produktif lagi, karena mereka dapat memberikan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Bahkan kini telah dibuat rumah kreatif dan galeri yang menjadi pusat pemasaran dari hasil produksi UMKM lokal.
Rumah kreatif dan galeri ini selain dapat membantu UMKM mendapatkan brending, kemasan, dan digital marketing, juga dapat memperoleh sertifikat halal.
Ketua W2K Hj. Wa Ode Musdalifah menerankan, produk yang telah dipasarkan melalui rumah kreatif dan galeri ini telah melalui kurasi baik dari rasa hingga kemasan.
“Kami memiliki komunitas UMKM Otewe kaya merupakan kelompok pelaku usaha yang konsen dan giat dalam mengembangkan produk-produk lokal, kita mengkurasi bersama produk-produk kita sebelum dipasarkan, agar dari sisi rasa dan kemasannya menarik, hingga memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya
Bahkan pihaknya menyiapkan desainer kepada beberapa UMKM yang belum memiliki brending dan kemasan.
Walaupun belum cukup sebulan melakukan pemasaran pruduk lokal ini, namun pihaknya sudah kualahan melayani pembeli. “Baru di tanggal 9 Desember 2022 kemarin kami buka, tapi omsetnya sudah di atas Rp 10 juta, padahal kami belum promosi secara besar-besaran, masi lokalan saja,” ucapnya
Lanjutnya, saat ini pihaknya masih fokus mendampingi dan membimbing para UMKM untuk pengembangan produksinya, sebelum dilakukan promosi secara besar-besaran hingga ke luar daerah.
Walaupun begitu, pihaknya telah membangun komunikasi dengan beberapa restoran di kota Kendari bahkan telah membuat akun di aplikasi jual beli shopee untuk membermudah pemasaran ke luar daerah.
“Untuk pemasangan online kami masih buat dulu katalognya baru di pasarkan melalui aplikasi,” pangkasnya
Ia mengungkapkan, salah satu produk andalannya yaitu, dodol rumput laut berbagai farian rasa dan halua kenari.
“Untuk dodol rumput laut ini butuh waktu beberapa bulan kita lakukan percobaan baru di temukan formulanya,” terangnya
60 produk lokal terdiri dari, aneka olahan rumput laut, hasil perikanan, aneka olahan kenari kacang, aneka olahan umbi-umbian, kain tenun, kriya lainnya.
Laporan: Amran Mustar Ode
Gambar, berbagai produk lokal (Foto: Amran Mustar Ode)
