Perang Meriam Karbit, Tradisi Kebanggaan Dayah Baro Pidie

KILATNUSANTARA.COM, Sigli: Berbagai adat dan kebiasaan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri. Salah satunya di Gampong Dayah Baro, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie.

Setiap tahunnya, Gampong Dayah Baro atau yang lebih dikenal dengan Gampong Kongkong mengadakan lomba meriam karbit dan bambu yang ditampilkan di tepian Sungai Krueng Baro. Puluhan senjata karbida berjejer berlawanan arah di sisi kanan dan kiri sungai dengan desa tetangganya, yakni Desa Keubang, Kecamatan Indra Jaya.

Tradisi ini dilakukan oleh pemuda setempat. Sementara itu, halAnita adalah seorang organisator dan mulai mempersiapkan dan membentuk di tengah Ramadhan.

“Menjelang tanggal 20 Ramadhan setiap tahunnya, kami membentuk kepanitiaan agar dalam proses organisasinya ada orang-orang yang menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Sehingga bisa memudahkan kerja kelompok dan mempercepat persiapan,” kata tokoh masyarakat, Muharram, saat ditemui di lokasi, Rabu (10/4/24).

Menurutnya, kegiatan rutin tahunan ini selalu didukung oleh komunitas lokal dan komunitas luar negeri dalam hal pendanaan. Kegiatan perang dengan meriam karbida dan bambu ini memerlukan biaya yang cukup besar karena panitia juga harus menyediakan makanan bagi masyarakat sekitar yang mereka amati.

“Setiap tahun kami selalu mengumpulkan sumbangan dari masyarakat di desa setempat dan masyarakat yang merantau. Panitia akan menjangkau para pemuda migran untuk membantu kegiatan ini agar lebih banyak dana yang terkumpul untuk konsumsi,” kata Muharram.

Aparat desa juga membantu menyediakan makanan. “Kami yang setiap tahun mengurus bagian memasak dibantu oleh Tuha Peut dan tokoh masyarakat lainnya. Tugas mereka menyiapkan bahan masakan dan kalau ada kekurangan dana pasti kami bantu,” kata Fakryal, Keuchik Desa Dayah Baro, Kamis (11/4/2024)

Masyarakat dan aparat desa bersiap untuk konsumsi di Meunasah Dayah Baro, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Kamis (11/4/2024).

Panitia selanjutnya akan membagikan makanan yang siap dikemas pada pukul 00.00 WIB agar ibu-ibu jaga tidak pulang terlambat. Tradisi tahunan ini berlangsung pada malam kedua setiap Idul Fitri.


Exit mobile version