Selama Menjabat Kepala Kampung Lempuyang Bandar, Adanya Penyalahgunaan Dalam Pengolahan Dana Desa

Lampung Tengah // kilatnusantara.com

Kampung lempuyang bandar kecamatan way pengubuan kabupaten Lampung tengah propinsi Lampung. Di pimpin oleh bapak burdin selaku kepala kampung.

Yang mana semenjak tiga tahun yang lalu sampai berita ini terbit. Bahwa program dana desa semua di tangani oleh kepala kampung untuk pembelian matrial dan upah pekerja, semua keterangan berasal dari narasuber yang bisa di percaya berinisial MS dan A. Yang minta tidak di sebutkan nama.

Dari hasil compirmasi tersebut mereka mengatakan semua pekerjaan di hendel langsung oleh kepala kampung kami ungkap mereka. Sementara sekertaris kampung, pendamping kampung, sekertaris camat dan kepala kampung di hubungi melalui seluler dan chat WhatsApp terkait dengan perkejaan onderlah sepanjang seribu dua ratus meter terletak di dusun kijung kampung lempuyang bandar tahun anggaran dua ribu dua puluh dua.

Tak satu pun yang mau merespon bahkan kami awak media kilat Nusantara turun langsung untuk compirmasi terkait dengan perkejaan mereka yang tak sesuai dengan peraturan pemerintah tersebut, tak satu pun yang menemui, terkesan menghindar, terkait dengan penemuan pekerjaan yang sudah menyalahi aturan tersebut.

Masyarakat dan tim intivigasi media kilat nusantara meminta kepada instansi terkait supaya bisa turun ke lokasi serta menindak tegas oknum kepala kampung lempuyang bandar secara hukum yang berlaku di negara kesatuan republik Indonesia yang kita cintai ini.

Dari keterangan pekerja mereka di perkerjaan dan menerima upah pun dari kepala kampung yang di Amini oleh pak Kadus kijung. Sementara Kaur kesra di hubungi via WhatsApp mengatakan dengan tegas bahwa benar dia adalah selaku pelaksana kegiatannya, akan tetapi untuk penyediaan matrial dan pekerja bahkan keuangan yang pegang semua kepala kampung.

Sungguh di sayang kan jika ini terus-menerus terjadi maka pembangunan di daerah kami ini akan tertinggal dari kampung kampung lain ungkap mereka kepada awak media kilat Nusantara.

Penulis karaeng

Exit mobile version