PLBN Aruk, Wisata di Garis Batas Negara

KILATNUSANTARA.COM, Sambas: Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk saat ini bukan sekadar perlintasan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Posko di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat kini menjadi fasilitas wisata lintas batas negara.

Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2017, PLBN Aruk terus berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Sebagai tokoh terkemuka Indonesia, mAruk memang tampil menawan.

Gedung PLBN mengadopsi konsep arsitektur Rumah Panjang yang merupakan rumah adat Dayak. Kesan bangunannya semakin modern dengan aksen tinggi pada bagian atapnya yang dihiasi ukiran tradisional Dayak.

Kemegahan bangunan dan keindahan suasana sekitarnya menjadikan PLBN Aruk sebagai destinasi wisata masyarakat setempat. Banyak fasilitas umum yang menjadi ikon PLBN Aruk yang menjadi sasaran selfie pengunjung.

Salah satunya Tugu Pancasila yang di atasnya terdapat tulisan besar “Aruk Indonesia”. Lalu juga titik nol Indonesia-Malaysia yang bertumpu pada gapura dan gerbang kedua negara.

“Hampir setiap akhir pekan, Cafe Tasbara dan kios-kios di Pasar Wisata Aruk ramai dikunjungi wisatawan hingga larut malam. “Pengoperasian kafe dan warung ini dikoordinasikan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP),” dikutip dari laman Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kamis (25/1/2024).

Kawasan penyangga PLBN Aruk di Sajingan Besar, Kabupaten Sambas juga memiliki banyak destinasi alam berbasis konservasi dan ekowisata. Di sini terdapat Air Terjun Riam Rasap, penangkaran buaya dan tempat penangkaran penyu terbesar di Indonesia.

Dari ibu kota provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, PLBN Aruk dapat ditempuh melalui jalan darat dalam waktu 6-7 jam. Kondisi jalan juga dinilai mulus.

Gedung galeri Pusat Informasi dan Edukasi Wisata Alam TWA Gunung Melintang. (Foto: BNPP)

Dalam perjalanan menuju PLBN Aruk diwarnai dengan hijaunya tanaman pohon sekunder. Ini merupakan sisa Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang telah dikembalikan kepada negara untuk dijadikan hutan lindung untuk konservasi.

Sekitar 25 kilometer sebelum PLBN Aruk terdapat Pusat Informasi dan Edukasi Wisata Alam Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Melintang. Situs ini menyajikan informasi mengenai konservasi tutupan hutan dan satwa unik yang dilindungi pemerintah, serta informasi wisata berbasis konservasi.

“Melalui kerja sama antar kementerian melalui Inpres, kami membuka jalan menuju PLBN Aruk. Hal ini akan memudahkan akses wisatawan terhadap destinasi wisata dan membuka potensi ekonomi masyarakat,” kata Deputi Manajer Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan, BNPP, Irjen Paul Mahroozi Rahman.

Di galeri ini pengunjung bisa mendapatkan informasi tentang berbagai pantai menawan di sepanjang pesisir Kabupaten Kalimantan Barat. Terutama yang berada di dekat TWA Gunung Asuansuang.


Tinggalkan Balasan