Wapres: Rawat Perdamaian dengan Tradisi Dialog Lintas Iman

KILATNUSANTARA.COM, Wellington: Wakil Presiden Ma’roof Amin menjelaskan berbagai kunci keberhasilan Indonesia menjaga perdamaian di tengah keberagaman Selandia Baru. Hal tersebut disampaikan Wapres di hadapan ratusan orang saat menyampaikan kuliah umum di Hunter Council Chambers, Victoria University, Wellington, Rabu (28/02/2024).

Wapres mengatakan, kunci pertama adalah tradisi dialog antaragama yang sudah melembaga dan mengakar kuat di masyarakat. Wapres menjelaskan, dialog merupakan pilihan utama untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nasional.

“Dialog merupakan pilihan pertama dan utama untuk mencari solusi permasalahan bangsa Indonesia, sebagai sarana yang melampaui perpecahan apapun,” kata Wapres.

Wapres menambahkan, kerukunan di Indonesia juga didukung oleh keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang anggotanya terdiri dari umat beragama. FKUB berperan dalam mencegah konflik yang bersumber dari agama, serta menyelesaikan perselisihan internal dan antar umat beragama.

“Pemerintah juga memperkuat regulasi mengenai kehidupan nasional yang harmonis dan damai. “Juga terapkan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran atas nama agama,” ujarnya.

Dihadapan peserta kuliah umum, Wapres menyampaikan bahwa kunci kedua adalah landasan negara Indonesia yang menjaga persatuan dan kerukunan. Menurut dia, nilai-nilai tersebut terkandung dalam ideologi Pancasila, UUD 1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan kesepakatan para pendiri bangsa.

Sementara dari sisi kebijakan, tidak boleh ada ketentuan yang bersifat diskriminatif atas dasar agama di semua bidang. Baik itu bidang politik, ekonomi, hukum, kebudayaan atau bidang lainnya,” kata Wapres.

Ratusan peserta kuliah umum juga terdiri dari tokoh lintas agama di Selandia Baru (Foto: Sekretariat RI/Ist)

Wapres mengatakan peran tokoh agama dan masyarakat sipil yang kuat menjadi kunci terakhir menjaga perdamaian di Indonesia. Dimana kehidupan warga negara dan bangsa Indonesia tidak lepas dari nilai-nilai agama.

“Para pemuka agama dan organisasi keagamaan di Indonesia mempunyai pengaruh yang besar dalam berbagai aspek kehidupan. “Jadi, teruslah terlibat dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Wapres mengajak para pemuka agama Indonesia dan Selandia Baru untuk bertukar pandangan dan pengalaman. Dalam merumuskan dan mengungkapkan solusi damai terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia.

“Kita harus terus mengedepankan paradigma kerja sama, moderasi dan hidup berdampingan, termasuk melalui platform dialog antaragama,” kata Wapres.


Tinggalkan Balasan