Bussiness Matching Tampilkan Inovasi Teknologi, Transportasi hingga Energi

KILATNUSANTARA.COM, Denpasar: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menampilkan berbagai produk inovasi pada ajang Business Matching 2024 di Sanur, Denpasar, Bali. Inovasi yang ditampilkan berasal dari bidang teknologi, infrastruktur transportasi, energi, kesehatan, dan kebudayaan.

Salah satunya di bidang teknologi melalui Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan produk ZEKE Drone. Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Yazdi Ibrahim Djeni mengatakan, produk ZEKE merupakan karya mahasiswa Teknik Dirgantara ITB yang sudah memasuki tahap pengembangan ketiga.

“Pada seri pertama, drone ZEKE dirancang untuk mampu menjangkau ruang terbatas, termasuk inspeksi permukaan dan skema pemanasan. “Untuk seri kedua, pengembangan drone dilanjutkan dengan misi inspeksi horizontal dan vertikal di luar angkasa tanpa sinyal Global Positioning System (GPS),” kata Yazdi, Kamis (3/7/2024).

Dia mengatakan, drone ZEKE gelombang kedua diuji untuk memeriksa pesawat N219 dan hanggarnya di PT Dirgantara Indonesia. Beberapa keunggulan produk ZEKE antara lain kapasitas baterai yang mampu melakukan inspeksi selama 20 menit dengan sekali pengisian daya, sistem kendali penerbangan terkomputerisasi yang disesuaikan dengan lokasi inspeksi.

“Roda drone kemudian dipasangi karet untuk meningkatkan traksi. Serta mini body yang energi kinetiknya rendah sehingga aman untuk obyek yang diperiksa,” jelasnya.

“Kedepannya kami melalui partner TerraDrone Indonesia akan terus mengembangkan produk ini. “Pada pameran ini, kami juga melakukan uji terbang dan inspeksi drone ZEKE serta memberikan prototipe desain produk drone ZEKE pada seri mendatang.”

Di bidang infrastruktur transportasi, Universitas Airlangga (UNAIR) menghadirkan produk Charging Station bernama BANGGA (Barata Airlangga). Salah satu penggagas BANGGA, Gilbert Samuel Frederich Hutagaol, mengatakan produk ini merupakan hasil karya mahasiswa teknik elektro yang bermula dari proyek kerja kelompok bernama Neophyte-BANGGA EXCS.

“BANGGA menawarkan stasiun pengisian daya yang dilengkapi aplikasi yang memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi energi dan mengetahui lokasi stasiun pengisian daya terdekat. Bahkan aplikasinya juga dilengkapi dengan transaksi penyewaan stasiun pengisian daya,” ujar Samuel yang juga mahasiswa Teknik Elektro UNAIR.

Universitas Airlangga (UNAIR) memperkenalkan produk Charging Station bernama BANGGA (Barata Airlangga). Produk ini menawarkan stasiun pengisian daya yang dilengkapi aplikasi yang memudahkan pengguna dalam bertransaksi energi dan mencari lokasi stasiun pengisian daya terdekat. (Foto: BKHM Kemendikbudristek)

Dijelaskannya, produk ini merupakan hasil pengembangan bersama antara Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR dengan PT. Barata Indonesia (Persero) melalui Skema Reksa Dana 2023. Ia memastikan produk BANGGA ini memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen.

“Kedepannya kami akan mengembangkan sistem pengisian cepat pada produk ini agar pembeli mendapat kemudahan akses dan jaminan keamanan bertransaksi.” Selain itu, dengan nilai TKDN di atas 40 persen, suku cadang produk ini juga tersedia di pasar Indonesia, kata Samuel.

Institut Teknologi Sepuluk November menampilkan Bus Listrik Merah Putih yang digagas oleh Mohamed Nur Uniarto. Platform bus listrik ini dikembangkan bekerja sama dengan PT. INKA dan PT. Industri Kimia Internasional (ABC).

Sedangkan sistem penggerak bus dirancang oleh tim peneliti PTN dan diproduksi di industri UKM. Begitu juga untuk baterai Bus Merah Putih, desainnya dikerjakan oleh tim peneliti PTN dan diproduksi bersama dengan PT INKA, PT ABC dan UKM lokal,” kata Uniarto.

Dari Pendidikan Vokasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya menampilkan produk Water Quality Mater yang berfungsi sebagai alat monitoring kualitas air. Sedangkan inovasi dari Politeknik Negeri Bali dengan produk We Care yang memiliki sistem telemedicine berbasis Internet of Things untuk memantau status tanda-tanda vital pasien pasca rawat inap.

Politeknik Negeri Semarang dengan inovasi Plug N Pay yang berfungsi mempercepat proses konversi bahan bakar sepeda motor menjadi listrik. Serta beberapa kebaruan dari Sekolah Menengah Profesi (PGM).

Diantaranya SMKN 2 Salatiga, SMK PPN Tanjungsari, SMKS Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMKS NU Miftahul Huda, Kepanjen, LKP Agung Bali dan LKP CMC LKP Filbert Pemalang.

Salah satu pengunjung pameran, Sepia Fajar Maulana mengatakan, ketersediaan produk lokal untuk stasiun pengisian daya jarang ada di Indonesia. Menurutnya, produk BANGGA bisa menjadi warna baru bagi pecinta kendaraan listrik.

“Sebagai produsen stasiun pengisian saat ini masih didominasi produk dari luar negeri. Kami berharap produk BANGGA dapat diproduksi secara massal dan dinikmati masyarakat,” kata Sepia.

“Saya melihat penggunaan dan produksi kendaraan listrik akan berkembang pesat. Bahkan akan menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.


Tinggalkan Balasan