Beragam Ritual Jumat Agung di Keuskupan Larantuka

KILATNUSANTARA.COM, Larantuka: Perayaan Jumat Agung di Keuskupan Larantuka berlangsung dengan berbagai ritual mulai pagi hingga malam Paskah. Ritual Jumat Agung di Larantuka diawali dengan pemujaan terhadap Tuan Ma dan Tuan Anna yang diartikan sebagai Yesus dan ibunya, Bunda Maria.

Pemimpin masyarakat Larantuka, Piter De Rosaria mengatakan, profesionalPemujaan terhadap Tuan Ma dan Tuan Ana merupakan sebuah ritual lama dalam Gereja Katolik di Keuskupan Larantuka. “SAYA“Ini tradisi kami umat Katolik di Larantuka dari nenek moyang,” kata Peter kepada RRI.co.id, Minggu (31/3/2024).

Sedangkan prosesi penghormatan Tuan Ma dan Tuan Anna berlangsung berupa ciuman Tuan Ma dan Tuan Anna di masing-masing kapel. Sedang berlangsung Seluruh jemaah berbaris di depan kapel dan bergiliran saling berciuman dengan berjalanuntuk beberapa saat dia berlutut di hadapan singgasana Tuan Anna dan Tuan Ma.

Dalam proses pemujaan dan ciuman, perempuan dan ibu diiringi dengan doa yang diikuti oleh seluruh yang hadir. Prosesi ini dilakukan secara rahasia, seluruh jamaah wajib memakai sepatu dan tidak menimbulkan keributan di area kapel.

Prosesi umat dan peziarah memberi penghormatan kepada Tuan Ma dan Tuan Anna di luar Kapel Tuan Anna di kota Larantuka pada Jumat Agung, Jumat (29/3/2024). (Foto: RRI/Jack Resubun)

Usai ciuman, Pak Ma dan Pak Anna melanjutkan prosesi sambil membawa Pak Menino menyeberangi laut. Prosesi ini dilakukan sekitar pukul 11.00 Wita dari Kapel Tuan Menino hingga Pantai Anjing Kota Larantuka.

Prosesi Pak Menino meliputi ratusan perahu dan kapal yang mengiringi perahu khusus dengan konstruksi khas masyarakat Larantuka yang telah dilakukan selama beberapa abad. Selain itu, persidangan Pak Menino juga dikawal oleh TNI/Polri TNI Angkatan Laut, serta Basarnas dan unsur pemerintah setempat.

Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan, mengingat jumlah perahu dan kapal yang membawa ribuan orang cukup banyak. Selain itu, Selat Gonzales yang dilalui peserta berlayar memiliki arus yang cukup deras sehingga peziarah harus berhati-hati.

Setelah sampai di Pantai Kuce sekitar pukul 14.00 WITA, Pak Menino diutus ke Armida untuk ditahbiskan. Penobatan tersebut disertai dengan penghormatan dan doa pribadi untuk setiap peziarah.

Perahu berpatung Pak Menino itu tiba di Pantai Kuce Larantuka dan disambut doa serta isak tangis ribuan umat Katolik dan peziarah pada Jumat (29/3/2024). (Foto: RRI/Jack Resubun).

Ritual selanjutnya adalah prosesi pengangkutan patung Tuan Ma dan Tuan Anna dari kapel masing-masing menuju gereja katedral yang jaraknya sekitar satu hingga dua kilometer. Proses ini dilakukan dengan cara membawa patung Pak Ma dan Pak Anna oleh petugas dengan mengenakan pakaian atribut khusus serta diiringi doa dan lantunan oleh jamaah.

Setelah sampai di Katedral Larantuka, patung Pak Ma dan Pak Anna bertahta di dalam gereja. Tepat pukul 15.00 WITA dilaksanakan Misa Jumat Agung yang dipimpin oleh Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung.

Ribuan umat Katolik Larantuka mengikuti prosesi pengangkutan patung Tuan Ma dan Tuan Anna dari Kapel menuju Gereja Katolik Katedral Larantuka pada Jumat (29/03/2024). (Foto: RRI/Jack Resubun).

Ritual setelah Misa Jumat Agung adalah Prosesi Iman Jumat Agung keliling kota Larantuka dengan membawa patung Tuan Ma dan Tuan Ana. Prosesi ini dilakukan dengan menghentikan delapan armida sambil doa dan nyanyian dipanjatkan oleh masing-masing kelompok jamaah.

Dalam kunjungan delapan armada tersebut terdengar ratapan dan nyanyian para pejabat Gereja yang telah terlibat dalam seleksi hingga dinyatakan layak dan siap. Terutama untuk membuat armada mana pun berteriak.

Prosesi iman ini dimulai pukul 20.00 hingga 02.00 WITA dimulai dan diakhiri di Katedral Larantuka. Serta melengkapi seluruh prosesi Jumat Agung di kota Larantuka.

Seluruh prosesi Jumat Agung merupakan bagian dari Semana Santa atau Pekan Suci yang berlangsung dalam rangka memperingati Paskah 2024 di Keuskupan Larantuka. Selain Jumat Agung, Semana Santa juga berlangsung pada hari Rabu atau disebut Rabu Trewa dan Kamis Putih hingga Sabtu Suci dan Paskah.


Tinggalkan Balasan