Timteng Memanas, Menlu Gelar Rakor Para Perwakilan RI

KILATNUSANTARA.COM, Ankara: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan perwakilan Indonesia di kawasan Timur Tengah (Timteng). Rakor tersebut digelar di Ankara, Turki dan dihadiri oleh tujuh duta besar Indonesia untuk Timur Tengah dan Wakil Tetap Indonesia (Watap) untuk PBB, New York.

“Situasi di Timur Tengah sangat dinamis, kami tahu segalanya, kami terus berupaya agar deeskalasi terjadi. Namun kita juga perlu bersiap jika situasi memburuk, termasuk melindungi WNI, kata Menlu RI, Kamis (02/05/2024).

“Mengingat pembenaran ini, rapat koordinasi diadakan di Ankara dengan beberapa kepala misi terkait dan saya memimpin langsung.”

Retno menjelaskan, rakor tersebut membahas secara detail dinamika situasi yang terjadi di wilayah Timor Tengah. Selain itu dibahas pula berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan terhadap WNI.

“Kami akan membahas dinamika situasi saat ini secara detail. Saya menyampaikan upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk hasil diskusi saya dengan Menlu Turki, ujarnya.

Secara khusus, rapat koordinasi yang dihadiri Dubes RI di wilayah Timor Tengah membahas persiapan evakuasi. Langkah ini diambil jika situasi memburuk.

“Kami juga membahas persiapan evakuasi jika situasi memburuk. “Rekan-rekan, selalu diperlukan persiapan yang matang dan yang terpenting jangan sampai tersandung jika keadaan semakin buruk,” kata Retno Marsudi.

Rapat koordinasi terbatas tersebut dihadiri enam Duta Besar RI untuk Timur Tengah dan Wakil Tetap RI (Watap) untuk PBB, New York. (Foto: KBRI Ankara/Ist)

Duta Besar RI yang hadir dalam rakor di Ankara tersebut adalah Dubes RI di Ankara sebagai tuan rumah, Teheran, Amman, Kairo, Bagdad, Beirut, Damaskus, dan Dubes RI di New York. Sedangkan jumlah WNI yang berada di wilayah rawan konflik meliputi 1.524 WNI di Yordania, 131 WNI di Tepi Barat, dan Israel.

Lalu WNI di Mesir sebanyak 15.708 orang, WNI di Lebanon sebanyak 217 orang. Selain itu, personel Satgas UNIFIL sebanyak 1.232 orang, WNI di Suriah sebanyak 2.361 orang, WNI di Irak sebanyak kurang lebih 796 orang, dan WNI di Yaman sebanyak 4.866 orang.


Tinggalkan Balasan