Bertemu Diaspora, Wapres Singgung Hubungan Diplomatik dengan Israel

KILATNUSANTARA.COM, Auckland: Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggelar pertemuan dengan diaspora Indonesia di Auckland, Selandia Baru, Kamis (29/2/2024). Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga menyinggung hubungan diplomatik dengan Israel, menjawab pertanyaan perwakilan diaspora.

Di manakah pertanyaan Indra Rahman mengenai konsistensi pendekatan pemerintahan baru terhadap Palestina? Wapres dengan tegas menyatakan sikap pemerintah Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina tidak akan berubah.

“Kami jelas bahwa Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai tercapai kesepakatan.” Dukungan Indonesia juga telah diungkapkan dalam berbagai forum multilateral, PBB, ASEAN, dan pertemuan bilateral,” kata Wapres RI.

“Dan sekarang ada orang-orang yang bertemu di Den Haag untuk mengajukan kasus terhadap Israel di Mahkamah Internasional.”

Dalam kesempatan tersebut, Wapres menyampaikan komitmen Indonesia untuk selalu menjadi “problem solver” bagian dari solusi menjaga perdamaian dunia. Komitmen pemerintah dalam menciptakan perdamaian dunia tidak pernah melemah, salah satunya adalah dukungan terhadap kemerdekaan rakyat Palestina, ujarnya.

Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 300 WNI yang berasal dari kalangan pelajar, pekerja dan perwakilan organisasi masyarakat Indonesia di Selandia Baru. (Foto: Sekretariat Wakil Presiden RI/I)

Wapres juga mengungkapkan pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters, mengajak Selandia Baru untuk mendorong upaya internasional mencapai gencatan senjata. Kemudian menyalurkan bantuan kemanusiaan dan kembali membahas “solusi dua negara” untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina.

“Alhamdulillah pemerintah Selandia Baru telah sepakat dengan Indonesia untuk menyelesaikan masalah Palestina,” kata Wapres yang disambut tepuk tangan meriah para peserta dialog.

Acara Dialog Nasional dilaksanakan di Great Hall, Cordis Hotel, Auckland. Acara ini juga dihadiri oleh sekitar 300 WNI yang berasal dari kalangan pelajar, pekerja dan perwakilan organisasi masyarakat Indonesia di Selandia Baru.


Tinggalkan Balasan