Serba-serbi Ponpes Sunan Pandanaran, Lokasi PTQ RRI Ke-54

KILATNUSANTARA.COM, Sleman: Pekan Tilavatil Quran (PTQ) Lembaga Penyiaran Publik LPP RRI ke-54 akan digelar di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, DI Yogyakarta. Acara ini akan berlangsung selama enam hari ke depan, mulai Kamis (21/3/2024).

PTQ 2024 yang mengusung tema “Internalisasi Nilai-Nilai Al-Quran Bagi Generasi Milenial Menuju Indonesia Emas” akan menampilkan para Kori Koria terbaik dari seluruh daerah di Indonesia. Selama beberapa hari akan diadakan lomba pengajian, Tausiah serta Tahfiz dan Tartil Quran Sensory Visual.

Pondok Pesantren Pandanaran terpilih menjadi tempat penyelenggaraan PTQ ke 54 tahun 2024. Pondok Pesantren yang berlokasi di Jl Pandanaran No 60 Candi Winangun, Sardonoharjo, Kecamatan Pakem, Sleman ini merupakan salah satu Pondok Pesantren terbesar di Yogyakarta dengan segala fasilitasnya. .

Dikutip dari situs resmi sunanpandanaran.com Pondok Pesantren Sunan Pandanaran (PPSPA) didirikan oleh KH Mufid Mas’ud bersama istrinya Hj. Jauharoh merupakan putri dari pendiri Pondok Pesantren al-Munawwir Krapyak Yogyakarta yaitu KH Munawwir.

PPSPA didirikan pada tanggal 17 Dzulhijjah 1395 H yang bertepatan dengan tanggal 20 Desember 1975 M. Selain diperuntukkan sebagai wahana dakwah, pesantren ini awalnya berkonsentrasi pada bidang Al-Qur’an khususnya tahfidh al-Qur’an. . Hal ini dikarenakan KH. Mufid adalah seorang yang ahli dan mempunyai kemampuan yang luas di bidang tahfid al-Qur’an.

Oleh karena itu PPSA membagi tingkat kehancuran menjadi tiga tingkatan. Pertama, khataman juz ‘amma (ingat Juz 30).

Kedua, khataman bi al-nadhar (khatam Juz 30, Surah al-Kahfi, Surah Yaasin dan surat pendek). Dan tiga tingkat pertama adalah khataman bi al-ghaib (dibacakan dari Juz 1 sampai Juz 30).

Hadra santri putra Pondok Pesantren Pandanaran Sleman Yogyakarta, sebelum pembukaan PTQ (Pekan Tilawatil Qur’an) ke-54 di aula Pondok Pesantren. Foto oleh Mulato RRI

Pada awalnya bangunan PPSPA hanya berupa masjid dan rumah sederhana yang terletak di atas tanah wakaf. Terkait dengan dipilihnya Sunan Pandanaran sebagai nama pesantren ini, kita patut mengapresiasi jasa-jasa Sunan Pandanaran (Sunan Tembayat) yang merupakan pendahulu dari Mbah Mufid dalam upaya penyebaran Islam di Pulau Jawa, khususnya di Tembayat, Klaten. .

Penggunaan nama Sunan Pandanaran sebagai nama pesantren ini juga bertujuan untuk mengamalkan tafa’ul, mencoba meneladani dan mengikuti ketekunan, serta mewarisi semangat Sunan Pandanaran dalam menjalankan dakwah Islam di desa-desa terpencil.

Tujuan tersebut tidak lepas dari peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang berfungsi sebagai pencetak kader-kader pemimpin Islam yang bersedia memperjuangkan keberhasilan Islam. Penggunaan nama ini diharapkan dapat mengikuti kemauan Sunan Pandaranan dalam upayanya mensejahterakan Islam dan umat Islam.

Latar belakang dibentuknya PPSPA adalah karena adanya kesadaran akan perlunya dakwah Islam dan terbentuknya kader-kader muballigh penerus perjuangan ulama ‘Ahlussunnah Wal Jama’ah khususnya warga Nahdliyyin (NU) sebagai landasan utama Mbah Mufid dan pesantren untuk menghadapi tantangan zaman (MI) yang semakin kompleks dan dinamis


Tinggalkan Balasan