Minat Wisatawan Amerika Serikat Kunjungi Indonesia Masih Tinggi

KILATNUSANTARA.COM, San Francisco: Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco, Amerika Serikat (AS), terus berupaya mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia. Kali ini dengan menghadiri San Francisco/Bay Area Travel & Adventure Expo 2024 di Santa Clara Convention Center.

Pameran pariwisata internasional ini diikuti sekitar 150 peserta yang mewakili industri pariwisata luar negeri. Setiap harinya, menurut pihak penyelenggara, ada 10 ribu pengunjung yang mengunjungi kegiatan ini.

Berdasarkan pantauan booth Indonesia pada pameran tersebut, tampaknya minat wisatawan Amerika ke Indonesia masih tinggi. Tercatat 1.500 orang mengunjungi booth yang dilengkapi pojok informasi dengan atase imigrasi dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia di Los Angeles.

Mereka tampak menanyakan paket wisata yang boleh dikunjungi serta peraturan imigrasi terkini, termasuk visa on Arrival (VOA). Beberapa pengunjung yang sudah memesan tiket ke Jakarta, Bandung, dan Bali bahkan menyatakan minatnya untuk mengunjungi Pulau Kalimantan.

Pengunjung bernama Heather Hardwick Rhoades mengaku sudah beberapa kali memfasilitasi kunjungan wisatawan Amerika ke Indonesia. “Jakarta, Bali, dan Lombok adalah tempat favorit mereka,” kata CEO travel company TravelStyles, Kamis (21/3/2024).

​Seorang pegawai di pojok informasi booth Indonesia pada acara San Francisco/Bay Area Travel and Adventure Show 2024 menjelaskan mengenai paket wisata dan peraturan imigrasi Indonesia terkini kepada pengunjung yang merupakan warga negara Amerika Serikat (Foto: KJRI di San Fransisco )

Heather menambahkan, ia juga telah mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia bersama keluarganya. “Saya mengagumi pesona pariwisata Indonesia yang sangat beragam,” ujarnya.

Konsul Penerangan Sosial dan Budaya KJRI San Francisco Mahmudin Noor Al-Ghozali mengatakan, pihaknya terus berupaya menarik wisatawan Amerika. Salah satunya adalah fitur VIV-Visit Indonesia Virtually!, sebuah promosi khusus destinasi wisata Indonesia menggunakan alat metaverse Oculus.

Menurut Mahmudin, alat ini selalu digunakan untuk mengoptimalkan promosi sejumlah destinasi wisata prioritas Indonesia. Beberapa pengunjung bahkan tampak rela mengantri agar bisa menjelajahi fitur ini.

“Fitur ini dapat mengarahkan imajinasi pengguna ke berbagai destinasi wisata di Tanah Air,” ujarnya. Jadi, lanjut Mahmudin, mereka akan semakin penasaran untuk berwisata ke Indonesia.

Sebagai puncak kegiatan promosi Indonesia di expo tersebut, ditampilkan pula tari gabungan Dayak Malinau yang memukau pengunjung. Para penarinya merupakan anggota delegasi pemerintah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang dipimpin langsung oleh Bupati Malinau, Wempi Velem Mawa.


Tinggalkan Balasan