Trauma Gempa, Warga Pilih Tidur di Luar Rumah

KILATNUSANTARA.COM, Jakarta: Warga terdampak gempa di Pulau Bavean, Gresik, Jawa Timur, memilih beraktivitas di luar rumah, termasuk tidur. Warga masih trauma pascagempa berkekuatan 6,5 SR pada Jumat (22/3/2024), apalagi gempa susulan masih terasa meski berkekuatan kecil.

Berbaring di atas tikar dan ditutupi terpal seadanya, warga beristirahat. Upaya ini diharapkan dapat memudahkan penyelamatan jika terjadi gempa susulan.

“Sekarang kami masih mengungsi di perbukitan, ada yang di rumah tapi tidak di dalam rumah. “Kami masih trauma dengan gempa kemarin sore dan saat ini masih merasakan gempa meski kecil,” kata Ahmad Muzayin, warga Desa Kepuh Teluk Tambah, Bawean, berbicara kepada Pro3 RRI, Sabtu (23/ 03/2024 ).

Suasana tenda swadaya warga terdampak gempa di Desa Kepuh Teluk Tambah Bawean, Gresik, Sabtu (23/3/2024) (Foto: Ahmad Muzayyin).

Pada gempa sebelumnya, Ahmad merasakannya sebanyak dua kali yakni pada pukul 09.00 WIB. Kemudian gempa kedua terasa kuat pada pukul 16.30 WIB.

Gempa kedua menyebabkan kerusakan bangunan. “Rumah saya bagus, tapi rumah saudara saya tidak layak huni karena rusak parah,” kata Ahmad.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) mencatat 304 unit rumah warga rusak berat. Sebanyak 835 unit rumah rusak sedang dan 1.334 unit rumah rusak ringan.

Ahmad mengatakan, warga terdampak belum mendapat bantuan apa pun, terutama dari pemerintah pusat. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Cardi membenarkan bantuan telah tiba di wilayah terdampak.

Sore tadi pukul 14.30 WIB Bupati, BNPB dan BPBD membawa bantuan, kami dicegah untuk membantu, kata Cardi. Bantuan yang disalurkan berupa selimut, tenda, makanan siap saji, dan mesin press.


Tinggalkan Balasan