Smart Aviation Tambah 5 Pesawat untuk Modifikasi Cuaca

KILATNUSANTARA.COM, Jakarta: Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation) akan menambah lima pesawat baru untuk mendukung pemerintah menerapkan teknologi modifikasi cuaca. Dengan kecanggihan teknologi, kami berharap dapat mendukung upaya preventif dan responsif dalam mengatasi ancaman bencana cuaca di Indonesia.

Menurut CEO Smart Aviation, Pongky Majaya, penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dapat memprediksi permasalahan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Termasuk masalah kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, pencemaran udara dan membantu peningkatan debit air ke waduk.

“Teknologi modifikasi cuaca yang kami terapkan terbukti efektif mengendalikan kondisi cuaca ekstrem. “Untuk menyikapi ancaman bencana cuaca secara cepat dan efektif,” kata Pongki dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

“Penggunaan cara seperti ini bisa digunakan untuk mengatasi kabut asap. Juga untuk memecahkan awan, untuk menyelaraskan awan,” ujarnya menjelaskan.

Peran pemerintah daerah, lanjutnya, sangat penting dalam menangani bencana yang terjadi di tingkat lokal. Melalui TMC, otoritas setempat dapat langsung melakukan intervensi secara cepat dan akurat terhadap kondisi cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana.

Bahan benih pengubah cuaca dimasukkan ke dalam pesawat untuk disebarkan di awan. (Foto: penerbangan pintar)

“Untuk dapat memprediksi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, atau kebakaran hutan. “Hal ini memungkinkan pihak berwenang mengambil langkah preventif yang lebih efektif dan mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat,” kata Pongki.

Untuk mendukung layanan perubahan cuaca, Smart Aviation akan mendatangkan 5 pesawat baru. Berupa 4 Caravan C208EX dan 1 Sky Courier C408.

Cessna SkyCourier merupakan pesawat yang memiliki spesifikasi ketat dan cocok untuk lapangan terbang di Indonesia. Termasuk area outdoor.

“Penambahan pesawat ini, disertai dengan teknologi canggih dan tim ahli yang terampil, memperkuat komitmen kami untuk mendukung upaya pemerintah. “Khususnya dalam menangani bencana cuaca di Indonesia,” kata Pongki sebagai penutup.


Tinggalkan Balasan