Komisi IV Bantah Belajar Program Makan Siang Gratis

KILATNUSANTARA.COM, Jakarta: Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Firman Subgayo membantahnya Komisi IV di Swedia untuk mempelajari program makan siang gratis. Menurut dia, kunjungan tersebut hanya bertujuan untuk mempelajari kemajuan Swedia di bidang pertanian.

Menurut dia, Duta Besar Indonesia untuk Swedia Kamapradipta Isnomo meminta maaf atas informasi palsu tersebut. Hubungkan berita mengejutkan yang ditulis media atau website KBRI dengan judul studi banding makan siang, tidak ada kaitannya, kata Firman saat berbincang dengan Pro3 RRI, Jumat (24/5/2024).

Menurut dia, informasi studi banding Komisi IV mengenai studi makan siang gratis itu telah disampaikan kepada keluarga salah satu staf KBRI Stockholm. Duta Besar menegur staf karena menyebabkan keributan.

Duta Besar mengingatkan, yang terdampak ternyata adalah istri salah satu staf KBRI. “Istri stafnya bekerja di stasiun TV berbahasa Inggris, dengan headline yang bombastis, konten berita yang tidak pantas dan ada apa-apanya,” kata politikus senior Golkar itu.

Pengelolaan sektor pertanian di Swedia lebih menggunakan teknologi maju dibandingkan tenaga manusia sehingga hasil pertanian lebih maksimal (Foto: Firman Subagyo)

Sementara itu, tim Komisi IV DPR berkunjung untuk mengkaji kemajuan sektor pertanian, peternakan, lingkungan hidup, dan kehutanan secara terpadu. Swedia, kata Firman, merupakan negara yang mampu memaksimalkan sumber daya alamnya dalam nilai ekonomi.

“Kami dibawa ke lapangan untuk melihat integrasi sektor pertanian dengan tanaman ekspor dan peternakan. “Mereka menggunakan mesin modern, mereka hanya menggunakan mesin untuk memerah susu sapi,” ujarnya.

“Empat pemilik lahan mengelola lahan seluas 800 hektar, semuanya menggunakan teknologi modern dan itulah yang kami pelajari. “Kita bisa mendapatkan perbandingan dari kemajuan teknologi yang luar biasa dan intinya adalah efisiensi,” ujarnya.

Kunjungan kerja ke Stockholm, Swedia pada 19-22 Mei 2024. Delegasi ini dipimpin oleh Budhy Setiawan dan Wakil Presiden Budisatrio Djiwandono.


Tinggalkan Balasan