Pilpres di Karabakh Dinilai sangat Penting

KILATNUSANTARA.COM, Baku: Pemilihan presiden (Pilpres) Azerbaijan pada Rabu (2/7/2024) yang juga akan digelar di wilayah Karabakh dinilai penting. Sebab, lebih dari tiga dekade setelah menduduki wilayah tersebut, Azerbaijan berhasil merebut kembali wilayahnya pada September 2023.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Azerbaijan sejak tahun 1981, Azerbaijan kini dapat menguasai seluruh wilayah, menjalankan yurisdiksi atas seluruh wilayah. “Untuk pertama kalinya pemilu dan pemungutan suara elektoral akan dilaksanakan di seluruh wilayah Azerbaijan,” kata Ketua Pusat Analisis Hubungan Internasional (AIR) atau Center for the Analysis of International Relations of Azerbaijan, Farid Shafiyev. dalam pertemuan dengan puluhan media asing yang akan memaparkan langsung tata cara pemungutan suara pada pemilihan presiden, Selasa (6/2/2024) di ibu kota Baku, Azerbaijan.

“Ini simbolis, tapi juga sangat penting dari sudut pandang hukum. Karena pada dasarnya, ketika Azerbaijan merdeka pada tahun 1991, Karabakh berada di bawah kendali kelompok separatis.”

Shafiev menjelaskan, penyelenggaraan pemilu presiden di seluruh wilayah Azerbaijan kali ini merupakan sebuah catatan sejarah. Menurut dia, soal hilangnya sebagian wilayah Azerbaijan pada tahun 1994 akibat pendudukan.

“Ketika kita kehilangan sebagian besar wilayah pada tahun 1994, 20-25 persen berada di bawah pendudukan. Jadi kami tidak mempunyai kemungkinan untuk melakukan kontrol administratif yudisial atas wilayah Azerbaijan,” katanya.

“Itu yang pertama, ini soal yurisdiksi. Merupakan fakta sejarah bahwa kami akan mengadakan pemilu di seluruh wilayah.

Azerbaijan mengundang 38 jurnalis asing dari sejumlah negara untuk meliput langsung proses pemungutan suara. Beberapa jurnalis tersebut berkesempatan meliput pemilihan presiden di wilayah Karabakh. (Foto: RRI/Retno Mandasari)

Dalam kesempatan itu, Shafiev memperkirakan berakhirnya konflik dengan Armenia akan membuka jalan bagi transformasi internal Azerbaijan yang sangat mendalam. Dijelaskannya, transformasi ini dimulai dalam berbagai bentuk, seperti reformasi sosial ekonomi.

“Jadi sekarang kita bisa mengalokasikan banyak sumber daya ke daerah untuk pendidikan, pembangunan sosial, atau pembangunan ekonomi. “Salah satu tujuan penting pemerintah adalah mengisi kembali wilayah yang telah dibebaskan,” katanya.

Dalam pemilihan presiden kali ini, Azerbaijan mengundang 38 jurnalis asing dari sejumlah negara untuk meliput langsung proses pemungutan suara. Beberapa jurnalis tersebut berkesempatan meliput pemilihan presiden di wilayah Karabakh.


Tinggalkan Balasan