KILATNUSANTARA.COM, Jakarta: Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024 di Suriname dengan sistem Kotak Suara Keliling (KSK) telah digelar sejak 4 Februari. Komisi Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) menargetkan KSK selesai pada 11 Februari 2024 atau bertepatan dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pemungutan suara TPS dipusatkan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paramaribo. Ketua PPLN Paramaribo As’ari Latif mengatakan, hanya ada dua cara pemungutan suara yakni KSK dan TPS, sedangkan posko ditiadakan karena tidak efektif.
“Metode KSK melibatkan tiga negara yaitu Guyana Perancis, Suriname dan Guyana. Kami menghadirkan Guyana Prancis ke Suriname karena pemilihnya tidak banyak dan di Guyana jumlah pemilihnya 60 orang,” kata Ketua PPLN Paramaribo As’ari Latif saat berbincang dengan Pro3 RRI, Rabu (7/2/2024) malam.
Total Warga Negara Indonesia (WNI) yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 648 orang. As’ari mengungkapkan perjuangan PPLN mendatangi pemilih dengan kotak suara.
Panitia seleksi harus menempuh perjalanan 9-10 jam keluar masuk hutan untuk mengunjungi warga negara Indonesia yang bekerja di sektor penebangan kayu. Bahkan panitia terpaksa menginap semalam untuk menghemat waktu.
“Kami bermalam di kamp TKI dan menempuh perjalanan 8-10 jam. Daripada bolak-balik, kita tidak punya waktu untuk mengejar ketertinggalan,” kata As’ari.
Tantangan selanjutnya adalah melayani WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK). KPU terpaksa menunggu para awak kapal di pelabuhan untuk memastikan para awak kapal Indonesia menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara yang demokratis.
“Kami siap setiap hari di kantor dan di pelabuhan untuk mengawasi kedatangan para awak kapal. Hari ini (kemarin-red) kami berangkat ke Guyana jam 04.00, menyeberangi laut dan menginap selama empat hari,” ujarnya.
Suriname adalah negara Amerika Selatan dan sebelumnya dikenal sebagai Guyana Belanda. Suriname terkenal dengan penduduknya yang berasal dari Jawa dan menikah dengan penduduk setempat.