Siak // kilatnusantara.com
Pihak Kejaksan Negeri Siak diminta segera mengusut kasus mangkraknya kandang Sapi di Kampung Maredan Barat, Tualang, Siak. Selain itu, sejumlah bangunan milik pemerintah lainnya di Siak terkesan menghamburkan uang rakyat, yang peruntukannya tidak maksimal.
“Hal itu bukan delik aduan. Kejaksaan bisa sikapi dan lakukan penyelidikan, agar terang benderang pokok permasalahannya. Jika ditemukan indikasi kerugian negara, Kejaksaan bisa melanjutkannya hingga ke persidangan. Itu salah satu dari sekian jumlah bangunan yang dibangun dari APBN dan APBD yg terbengkalai,” ujar salah seorang warga di Tualang, Minggu (30/10/2022).
Bangunan kandang sapi desa Maredan Barat Kecamatan Tualang kabupaten Siak Riau hingga kini mangkrak, sehingga bangunan yang megah dan tidak sedikit menelan biaya itu, seperti mubajir alias sia sia.
” Sayang duit rakyat ini, bangunan beton tapi mangkrak total, melalui media ini kami mohon kira nya pemerintah tingkat kabupaten Siak untuk dapat meninjau kembali hal hal mengenai pembangunan yang ada di desa Maredan Barat kecamatan Tualang kabupaten Siak provinsi Riau,” katanya lagi.
Selain itu, warga ini juga menyinggung terkurasnya APBD dan APBN, untuk membangun sejumlah infrastruktur yang peruntukannya tidak jelas. Penegak hukum juga diminta tidak tutup mata, terhadap sejumlah kasus dugaan korupsi.
“Tidak berfungsi, contoh lain di kecamatan Mempura ada Pasar Benten, terminal. PLTU koto Ringin yang mangkrak dan tidak berfungsi apa. Penegak hukum sebenarnya tau tapi tutup mata aja. Padahal, itu bukan delik aduan. Padahal itu kasus yang terang benderang, sayang duit rakyat terbuang,” pungkasnya.
Kasus Mangkraknya Kandang Sapi Maredan Barat juga diduga melibatkan Penghulu Maredan Barat H Aljufri.
“Sebagai warga kita dukung upaya pihak Kejaksaan Siak untuk berani mengungkap kasus ini. Kami meminta agar investigasi kembali kasus ini,karena belum ada kepastian hukum soal ini,” pungkasnya.
Tim Red